Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Dikawal Polisi Walikota Jambi Tutup Lokalisasi

JAMBI - Dua lokalisasi di Kota Jambi, Payo Sigadung alias Pucuk dan Langit Biru, resmi ditutup Senin kemarin (13/10/2014). Penutupan itu ditandai dengan deklarasi bersama pemerintah Kota Jambi, Pemprov Jambi, forkompinda, serta mantan pelacur. Deklarasi tersebut dilaksanakan di depan pintu gerbang masuk Payo Sigadung atau Pucuk.

Tidak ada perlawanan dari warga Pucuk terhadap deklarasi itu. Mereka hanya melihat dari kejauhan sambil sesekali menyoraki pemerintah Kota Jambi. Hal itu tak menyurutkan niat pemerintah untuk menutup lokalisasi. Petugas kepolisian yang lengkap dengan tampangnya siap mengamankan deklarasi tersebut. Namun, unjuk rasa yang dikhawatirkan tak terjadi.

Pada deklarasi itu, perwakilan Kementerian Sosial dijadwalkan hadir. Namun, hingga saat deklarasi, pesawat yang membawa mereka dari Jakarta tak bisa terbang ke Jambi. Ketua Tim Penutupan Lokalisasi Iskandar Nasution menyatakan, mereka akan tetap mengupayakan datang ke Jambi kemarin meski deklarasi sudah usai. ”Mereka akan upayakan ke Jambi,” katanya.

Iskandar menerangkan, pascadeklarasi, lokalisasi akan dijaga petugas gabungan. Yakni, 709 kekuatan yang terdiri atas TNI, Polri, dan satpol PP.

”Lokalisasi akan dijaga 24 jam selama sebulan penuh,” ungkapnya. Dari data beberapa waktu lalu, tercatat 280 PSK di Pucuk dan 39 PSK di Langit Biru. Namun, yang bersedia dipulangkan hanya tujuh PSK di Langit Biru. ”Pukul 13.00, kami ke Langit Biru untuk pemulangan eks PSK,” jelasnya.

Wali Kota Syarif Fasha seusai deklarasi menerangkan bahwa kegiatan itu mendapat dukungan penuh dari Kementerian Sosial. Setelah penutupan tersebut nanti, lokalisasi itu dijadikan pusat pendidikan.

Kapolda Jambi Bambang Sudarisman juga turut hadir dalam deklarasi tersebut. Menurut dia, pihaknya mendukung penuh kebijakan yang dikeluarkan Pemkot Jambi. Dan untuk pengamanan, dikerahkan lebih dari 700 pasukan. Dengan 453 di antaranya dari kepolisian dan selebihnya dari TNI serta satpol PP.

Wali Kota Jambi Syarif Fasha juga menanggapi tudingan miring terhadapnya mengenai upaya penutupan lokalisasi tersebut. Menurut dia, upaya penutupan lokalisasi itu bukan pencitraan. Sebab, jika memang pencitraan, upaya itu akan dilakukan pas tahun keempat pemerintahannya.

Namun, lanjut Fasha, sapaan karib Syarif Fasha, pada tahun pertama pemerintahannya bersama Wakil Wali Kota Abdullah Sani, pihaknya serius menutup dua lokalisasi tersebut. Fasha menyebutkan, itu adalah tekad pemkot dan masyarakat Kota Jambi yang ingin tempat tersebut ditutup. Setidaknya ada 566 PSK dan mucikari yang hidup di dua lokalisasi itu. ’’Ada yang datang dari Langit Biru di acara ikrar ini,’’ ujarnya.

Sementara itu, kompensasi yang akan diterima para PSK di Kota Jambi juga telah dibicarakan. Kementerian Sosial telah menyiapkan segala kompensasi dari dana APBN, sedangkan Pemkot Jambi hanya menyediakan anggaran penertiban dan kegiatan sosialisasi. ’’Kalau Pemkot menganggarkan Rp 900 Juta di APBD Perubahan,’’ tuturnya.

PSK yang bukan dari Jambi akan mendapatkan bantuan dari anggaran provinsi dan Kemensos. Kemensos akan membantu biaya pemulangan dan jatah hidup mereka selama tiga bulan. ’’Kemudian, Kememsos juga sudah menghubungi daerah asal para PSK yang akan dipulangkan. Ini dilakukan sebagai jaminan bahwa mereka tidak akan kembali ke pekerjaan lama,’’ ucapnya.

Di sisi lain, PSK dari Jambi akan diberi pelatihan keterampilan untuk membuka usaha. Ada empat pelatihan yang akan diberikan. Yakni, memasak, membuat kue, menjahit, dan keterampilan salon. ’’Mereka diberi pelatihan dan bekal perlengkapan usaha nanti,’’ katanya.

(antaranews/jpnn/muslimdaily.net)