Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Tsunami Membawa Aceh Semakin Dekat Dengan Islam

ACEH  Saat gelombang menerjang Aceh tahun 2004, umat Islam Aceh menemukan Masjid Raya Baiturrahman tetap berdiri di tengah puing-puing bangunan yang porak-poranda karena terjangan tsunami yang melanda Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Menghadapi kehancuran setelah tsunami, sejumlah besar umat Islam Aceh kembali pada Islam, mengatakan itu merupakan ujian dari Allah yang membawa berkah di tengah suasana yang mengharukan.

“Orang Aceh memiliki cara hidup yang baru sekarang,” Ramli Sulaiman, mantan pejuang gerakan separatis Aceh yang sekarang menjadi anggota parlemen provinsi Aceh, mengatakan kepadaWall Street Journal, demikian lansir onislam.net, 25 Desember.

26 Desember 2004, tsunami menyebabkan sekitar 169.000 orang tewas dan 600.000 kehilangan rumah di Aceh, saat ombak raksasa menerjang Aceh. Bencana ini menghancurkan 141.000 rumah di Aceh, menyebabka kerusakan senilai 4.5 milyar dollar dan mengakibatkan seperempat dari penduduk provinsi itu menjadi pengangguran.

Di tengah kesedihan, rakyat Aceh mengatakan tsunami merupakan ujian dari Allah yang membawa berkah, termasuk berakhirnya hampir tiga dekade perang sipil. Bantuan senilai 5 miliar dollar dari berbagai negara juga dikirim ke Aceh.

Selain itu, rakyat Aceh meminta untuk menerapkan hukum syariah, membuat Aceh satu-satunya provinsi di Indonesia yang menjalankan berbagai hukum berdasarkan syariah Islam.

“Agama dan Aceh seperti daging dan darah,” ujar Gubernur Zaini Abdullah.

Pemerintah provinsi di daerah itu mengadopsi serangkaian peraturan yang mengatur pelaksanaan Syariah di Aceh. Menerapkan hukum-hukum Islam, polisi agama di Aceh, Wilayatul Hisbah, beroperasi secara independen dari penegakan hukum konvensional, untuk menegakkan aturan.

Petugas polisi agama berpatroli di jalan-jalan, meminta perempuan muda untuk mengenakan pakaian longgar, meminta pria untuk menghadiri masjid saat waktu shalat dan menegur pasangan yang belum menikah untuk tidak duduk berdekatan.

muslimdaily.net