Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Lembaga Halal Eropa Sebut Pemberitaan Majalah Tempo Upaya Mendiskreditkan MUI

UNI EROPA - The Halal Food Council of Europe (HFCE) menilai pemberitaan Laporan Utama Majalah Tempo edisi 24 Februari- 2 Maret 2014 tentang suap petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mengurus sertifikasi halal adalah hal yang keliru.

Dalam laporan tersebut, Majalah Tempo menulis jika Amidhan Saberah, Ketua MUI, diangkat menjadi penasehat HFCE dan menerima gaji US$ 5.000 per bulan. “Menolak klaim yang keliru dan palsu yang dibuat oleh Majalah Tempo Indonesia,” demikian isi surat berbahasa Inggris dari HFCE yang diterima hidayatullah.com, Rabu (5/3/2014) siang.

HFCE membenarkan jika ada perwakilan dari Tempo mendatangi kantor HFCE di Brussels dan berbicara kepada staf. Tetapi tidak ada informasi sensitif  yang disampaikan staf HFCE kepada Tempo.

Sebagai perusahaan yang terdaftar di Belgia, catatan keuangan HFCE diaudit oleh auditor independen dan terbuka bagi pihak berwenang untuk dilakukan pemeriksaan.  Menurut HFCE, pemberitaan Tempo ini merupakan upaya untuk mendiskreditkan MUI.

“Tidak ada pembayaran yang tidak sah yang dibuat untuk setiap individu. Tuduhan Tempo yang mengatakan HFCE telah membayar uang ke Ketua MUI itu tidak hanya keliru, sepertinya ini skema rahasia untuk mendiskreditkan MUI ,” tulisnya.

Diakuinya, HFCE memang melibatkan sejumlah penasihat. “Memang benar bahwa Pak Amidhan diundang untuk menjadi penasehat HFCE, tapi ia menolak dan namanya telah dihapus dari perorangan.”

Selain program pendidikan dan sertifikasi halal, HFCE rutin menggelar konferensi dan mengundang pembicara berkualitas dari seluruh dunia. Semua pembicara non-industri dibayar kecil dalam satu acara. Demikian juga honorarium dan biaya perjalanan, yang telah menjadi praktik yang normal untuk konferensi halal .

“Saya telah mengenal MUI dan kinerjanya selama beberapa tahun, dan itu adalah salah satu organisasi global yang paling kredibel, dengan manajemen dan stafnya yang sangat berkualitas, ” kata Dr Mohamed Sadek, Ketua HFCE.

Dia menambahkan, sejak awal tahun 1989 MUI telah membawa nama harum Indonesia karena kredibilitasnya dalam mengurus sertifikasi halal di Indonesia dan akreditasi di seluruh dunia.

HFCE meminta kepada Majalah Tempo untuk meluruskan kesalahpahaman yang berakibat kontroversi di tengah masyarakat.

Hidayatullah.com