Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

MIUMI: Pemuda harus ikut Berperan dalam Mempersatukan Tokoh Islam

JAKARTA - Meski hasil Pemilihan Umum (Pemilu) masih belum selesai, namun ada banyak hikmah di balik penghitungan sementara Pemilu Rabu, 9 April 2014 lalu.

Perolehan Pemilu meski sementara, menunjukkan sudah saatnya suara umat Islam bersatu dan tidak lagi memenangkan ego sendiri atau ego golongan. Sebab memenangkan Islam menempati posisi tertinggi di atas semuanya.

“Kita coba berjalan bertahap. Tapi Insya Allah 2019 tidak boleh begini lagi,”ucap Bachtiar Nasir, Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) di Arrahman Quranic Learning Center (AQL), Tebet, Jakarta.

Di hadapan sekitar 500 orang peserta Tadabbur Qur’an, hari Kamis (10/04/2014) malam, Pimpinan AQL itu menyarankan pemuda Indonesia berperan dalam persatuan para pemimpin Islam.

“Datangi semua ketua Ormas Islam. Silaturahim saja, mengajak bersatu. Sampaikan dengan santun. Kalau gerakan kalian sudah kelihatan, yang tua-tua pasti akan mendukung,”sarannya.

Langkah tersebut mendesak dilakukan sebelum nama para Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) diajukan pada 5 Mei mendatang.

Ia meyakini, perubahan bisa datang melalui manuver yang dilancarkan para pemuda.

Menurutnya, pembentukan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), bisa sebagai model.

“Ada sepuluh pemuda dari Surabaya datang pada Pak Habibie, mendesak terbentuknya ICMI,”ulasnya.

Bachtiar menambahkan, saat ini sudah terlihat persatuan di antara tokoh Islam saat mereka berkumpul di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Jakarta, bertepatan dengan Pemilu calon legislatif Rabu lalu.

“Tingkatan persatuan sudah mulai terlihat. Tapi sekarang, orang muda yang dibutuhkan. mengajak mereka bersatu sebelum 5 Mei,”ulasnya.

Lulusan Universitas Islam Madinah itu menyemangati pemuda untuk tidak gentar menghadapi kekuatan yang akan mematikan kebangkitan Islam. Hasil Pemilu kali ini mencerminkan seperti apa ukhuwah yang pernah dirajut. Ini momen pembelajaran terbaik.

“Artinya dakwah belum sampai ke grass root. Dakwah baru sampai tingkat middle-up. Insya Allah kalau sudah sampai ke grass root, maka Islam akan menang. Lihat saja, duitnya Harry Tanoe juga nggak ngefek,”tuturnya mengomentari kampanye bagi-bagi uang yang tidak berpengaruh besar pada pemenangan Pemilu.

Hidayatullah.com