Mufti Kedah: Muslim Meninggal Di Penerbangan MH17 Syahid
KUALA LUMPUR - Mufti terkenal Malaysia telah menyatakan korban Muslim di penerbangan Malaysia Airlines MH17 yang jatuh karena diserang di Ukraina Timur Kamis lalu sebagai syahid.
"Syahid berarti jika kita dapat mengidentifikasi orang yang meninggal, kita harus melalui upacara pemakaman seperti kematian lainnya," kata Mufti Kedah Syeikh Muhamad Baderudin dalam sebuah laporan oleh portal berita Astro Awani, Malay Mail Online melaporkan pada hari Senin 21 Juli, demikian lansir onislam.net.
"Kita shalatkan, kafani dan memandikan mereka, namun di akhirat mereka akan dihargai oleh Allah seperti syahid."
Dia menambahkan bahwa para korban muslim yang meninggal dalam penerbangan Malaysia Airlines di Ukraina memiliki kategeori syahid yang berbeda dengan orang Palestina yang meninggal karena memerangi orang-orang Yahudi.
Semua 298 orang dalam penerbangan Malaysia Airlines MH17 meninggal ketika diserang oleh apa yang diduga adalah rudal jarak jauh antipesawat yang ditembakkan oleh separatis pro-Rusia. Pemberontak mengatakan mereka akan menyerahkan rekaman penerbangan MH17 kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
Terdapat 44 orang Malaysia pada Penerbangan MH17 17 ketika jatuh pada hari Kamis, termasuk seluruh kru.
Pada dasarnya ada dua kategori besar syahid dalam Islam. Pertama, mereka yang telah meninggal karena berjuang untuk jalan Allah (jihad), dan kedua, mereka yang telah meninggal yang menyerah pada beberapa jenis penyakit atau bencana, bukan karena perbuatan mereka sendiri. Kelompok kedua, meskipun tidak diakui dan diperlakukan sebagai syahid di dunia ini, akan menerima penghargaan sebagai syahid di akhirat, demikian keterangan sejumlah hadist.
[rmd]
muslimdaily.net