Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Alhamdulillah, Anak-anak di Gaza sudah Mulai Sekolah

GAZA - Alhamdulillah, sekitar setengah juta murid di Jalur Gaza sudah mulai kembali bersekolah dengan tahun ajaran baru sejak Ahad kemarin (14/9/2014) setelah wilayah itu dibombarsir penjajah Israel selama 50 hari.

Di hari pertama bersekolah, mereka diberi perhatian khusus dan konseling psikologis, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

“Prioritas paling utama sekarang adalah setelah memberi dukungan psikologis, termasuk menggunakan seni teater sebagai teknik pengembangan diri, agar anak-anak ini kembali ke kurikula seperti semula,” ujar Pierre Krahenbuhl, kepala Badan Kerja dan Bantuan PBB (UNRWA) yang menjalankan 200 sekolah.

Setelah serangan 50 hari Israel, banyak sekolah mengalami kerusakan. Sekitar 250 sekolah porak poranda diterjang bom-bom penjajah zionis. Untuk sementara, sejumlah bangunan PBB disulap menjadi ruang sekolah. Meski begitu, raut wajah bersemangat tampak terlihat di wajah anak-anak Gaza.

"Apapun yang terjadi, hidup terus berlanjut," kata Reda Al Zahaar, seorang guru di Gaza.

Zahaar mengatakan meski anak-anak masih trauma namun tidak menyurutkan niat mereka untuk sekolah. "Mereka (Anak--anak) termasuk pihak yang paham bahwa hidup harus berlanjut," kata dia.

Perang antara pejuang Gaza dan penjajah Israel menyebabkan ribuan orang tewas, kebanyakan warga sipil dan anak-anak, tulis Reuters dan Al Jazeera, Senin (15/9/2014).

Dalam laporan Human Rights Watch Kamis pekan lalu, Israel telah melakukan kejahatan perang dengan melakukan serangan terhadap tiga sekolah yang dikelola UNWRA, yang membunuh 45 warga Palestina, termasuk 17 anak-anak. Namun, pemerintah Israel dan para juru bicara militer diam seribu basa.

(SI Online)