Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Swedia Akui Palestina Sebuah Negara

STOCKHOLM -  Pidato pelantikan PM Stefan Lofven, Swedia akan jadi negara maju kedua yang mengakui Palestina. Swedia akan segera mengakui Palestina sebagai suatu negara secara resmi  ini yang pertama dilakukan sebuah negara anggota lama Uni Eropa.

Perdana Menteri Stefan Lofven mengatakan hal itu dalam pidato pelantikannya di parlemen.

“Konflik antara Israel dan Palestina hanya bisa dipecahkan dengan solusi dua negara,” katanya.

 

Bulan lalu dalam Pemilu, pilihan rakyat Swedia menghasilkan berakhirnya pemerintahan koalisi kanan-tengah pimpinan PM Fredrik Reinfeldt yang sudah berkuasa selama delapan tahun.

Ini berarti, kelompok Sosial Demokrat pimpinan Stefan Lofven bisa membentuk pemerintahan bersama parta-partai kiri, termasuk partai hijau.

“Suatu soulsi dua negara membutuhkan saling pengakuan dari kedua belah pihak, dan kehendak untuk suatu koeksistensi damai. Karenanya Swedia akan mengakui negara Palestina,” tegas Lofven dalam pidato hari Jumat (3/10/2014)  seperti dilansir BBC, tanpa menyebut kapan pengakuan resmi itu akan dilakukan.

Swedia akan bergabung dengan lebih dari 130 negara yang mengakui negara Palestina.

Kebanyakan anggota Uni Eropa yang berjumlah 28 mengambil jarak dari pengakuan resmi pada Palestina sebagai negara, sementara negara-negara anggota yang mengakui Palestina menyataan pengakuannya sebelum bergabung dengan Uni Eropa.

Swedia akan pula menjadi negara maju kedua yang mengakui Palestina.

Hingga saat ini, satu-satunya negara maju, dan Eropa Barat yang mengakui Palestina hanya Islandia –pengakuan resmi dinyatakan pada 15 Juli 2013

Perjuangan panjang

Palestina berjuang mendirikan negara berdaulat di Jalur Gaza, dan Tepi Barat dengan Yerusalem sebagai ibukota — kawasan yang diduduki Israel sejak Perang Enam Hari Irael-Arab tahun 1967.

Bisa dipastikan, langkah Swedia akan menuai kecaman keras dari zionis Israel dan AS, yang berdalih bahwa negara Palestina merdeka harus muncul melalui kesepakatan dan perundingan.

Pada tahun 1988, mendiang Yasser Arafat mengumumkan secara sepihak berdirinya negara Palestina, dengan wilayah pra perang 1967. Pernyataan ini mendapat pengakuan dari lebih dari 100 negara, terutama negara-negara mayoritas Islam, komunis dan non-blok, termasuk Indonesia dan Timor Timur.

Kesepakatan Oslo 1993 antara Israel dan PLO berbuah saling pengakuan, namun hingga dua dasa warsa sesudahnya suatu negara Palestina berdaulat tak kunjung berdiri.

Sudah dua dasawarsa sejak Kesepakatan Oslo, negara Palestina berdaulat tak kunjung terwujud. Tahun 2012, pemungutan suara di sidang Majelis Umum PBB dimenangkan oleh suara yang memberi peningkatan status kepada Palestina menjadi “peninjau,” atau “non-member observer state.”

Sebelumnya, tahun 2011, upaya menjadi anggota penuh PBB gagal karena tak mendapat dukungan penuh para anggota DK PBB.

Muslimdaily.net