Bentrokan baru terjadi di Afrika Tengah setelah seorang Muslim dibakar
BANGUI – Kematian seorang pria Muslim, yang dipenggal dan kemudian dibakar oleh milisi Kristen, telah memicu bentrokan baru di Afrika Tengah, yang mengakibatkan sedikitnya 12 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.
“Ini adalah pembalasan untuk tindakan yang telah dilakukan,” Ousmane Abakar, juru bicara Muslim di Bangui, mengatakan kepada Reuters hari Rabu, 8 Oktober, demikian lansir onislam.net.
Bentrokan sektarian bermula Selasa lalu ketika massa Kristen membunuh seorang pria Muslim di Bangui, memenggal kepala dan membakar mayatnya. Pembunuhan itu telah memicu kerusuhan di distrik PK5 yang berakhir pada kematian seorang sopir taksi Kristen.
Serangan balasan oleh milisi Kristen telah mengakibatkan sedikitnya 12 orang tewas dan 21 luka-luka hingga hari Rabu. Namun jumlah korban tewas akhir dari bentrokan terburuk sejak Juli lalu masih belum diketahui dan diperkirakan akan meningkat, menurut Palang Merah.
“Tim kami belum datang ke semua wilayah,” Alexandre Gbaguili, supervisor di Palang Merah, mengatakan kepada Bloomberg.
Meyakinkan penduduk setempat, Menteri Keamanan Mari Metinkoe mengatakan: “Pemerintah mengambil langkah-langkah untuk memulihkan ketertiban di kota sesegera mungkin.”
Republik Afrika Tengah atau CAR, adalah sebuah negara yang tidak memiliki garis pantai yang kaya mineral. Negara ini memiliki 4.6 juta penduduk. Kerusuhan telah terjadi sejak Maret 2013 ketika kelompok Seleka menggulingkan François Bozize, seorang Kristen, yang telah berkuasa dalam kudeta tahun 2003. Pada bulan Januari, Catherine Samba-Panza, walikota Bangui, dilantik sebagai presiden perempuan pertama CAR.
Dia menggantikan Michel Djotodia, presiden Muslim pertama negara itu sejak kemerdekaannya dari Prancis pada tahun 1960, yang mengundurkan diri awal tahun ini karena tekanan internasional dan regional.
Selama beberapa bulan terakhir, milisi Kristen anti-Balaka menggerebek rumah Muslim, membunuh anak-anak dan perempuan dan melakukan penjarahan dan merusak properti. PBB juga menemukan bukti kekerasan seksual pada wanita muslim Afrika Tengah.
Menurut PBB, lebih dari 700.000 telah mengungsi sejak kekerasan terjadi pada Desember 2012. Kekerasan antar-agama telah merenggut ribuan nyawa dan satu juta orang mengungsi, kebanyakan muslim.
muslimdaily.net