Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Populasi Muslim Di Ibukota Afrika Tengah Turun Sepertiga

BANGUI - Pembantaian dan pengusiran puluhan ribu umat Islam oleh milisi Kristen dari Republik Afrika Tengah dinyatakan oleh kelompok hak asasi manusia dan seorang pejabat tinggi PBB sebagai ciri nyata atau de facto dari pembersihan etnis terorganisir.

Di ibukota Afrika Tengah, Bangui, dulunya memiliki populasi Muslim lebih dari seratus empat puluh ribu orang. Saat ini, populasi muslim di Bangui menurun dibawah seratus ribu, demikian laporan Press TV, hari Rabu 19 Maret.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Antonio Guterres, telah memperingatkan potensi ancaman baru terhadap komunitas Muslim di negara Afrika itu.

Kekerasan yang meluas di bekas koloni Prancis itu telah merenggut ribuan nyawa sejak milisi Kristen anti-Balaka meningkatkan serangan terhadap umat Islam.

"Sejak awal Desember kita telah menyaksikan pembersihan dari mayoritas penduduk Muslim di wilayah barat CAR," kata Guterres pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai krisis di negara miskin dan tidak punya garis pantai tersebut, demikian laporan worldbulletin.net tanggal 7 Maret.

DK PBB sedang mempertimbangkan proposal PBB untuk pasukan penjaga perdamaian yang mencapai hampir 12.000 personel. Tujuannya adalah untuk menghentikan negara itu tergelincir ke arah apa yang pejabat hak asasi manusia PBB atas menyebutnya "pembersihan etnis-agama."

Jika disetujui, pasukan PBB akan kemungkinan besar akan beroperasi sebelum akhir musim panas.

Bulan lalu, anggota parlemen Prancis menyetujui perpanjangan intervensi militer Prancis di Republik Afrika Tengah dan mengumumkan rencana untuk meningkatkan jumlah penurunan pasukan militer. Pasukan asing sejauh ini gagal untuk mencegah kekerasan dan nampak membiarkan pembantaian terhadap muslim terjadi.

muslimdaily.net