Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

China Larang PNS dan Pelajar Muslim Xinjiang Berpuasa

XINJIANG - Kembali memberikan mimpi buruk setiap tahun, pihak berwenang China telah melarang Muslim PNS, pelajar dan guru dari puasa selama bulan suci Ramadhan, pembatasan yang telah dikenakan pada umat Islam Uighur di Turkestan atau yang dikenal sebagai Xinjiang.

Biro Urusan komersial kota Turfan mengatakan di situsnya pada hari Senin bahwa pegawai negeri dan siswa tidak dapat mengambil bagian dalam puasa dan kegiatan keagamaan lainnya, Agence France Presse (AFP) melaporkan, demikian lansir onislam.net, Rabu 2 Juli.

Bozhou Radio milik pemerintah dan TV kampus mengatakan di situsnya bahwa pemerintah akan menegakkan larangan kepada anggota partai (komunis), guru, dan orang-orang muda dari mengambil bagian dalam kegiatan Ramadan.

"Kami mengingatkan semua orang bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk menjalani puasa Ramadhan," tambahnya.

Kantor pemerintah yang mengelola Sungai Tarim bahkan memuat gambar untuk menyerukan PNS makan di siang hari. Dalam gambar itu, ada PNS dengan topi khas Uighur "doppa" yang tengah makan bersama-sama. Diharapkan, dengan makan bersama, akan memancing PNS Muslim membatalkan puasa.

Setiap tahun, pemerintah China telah berulang kali memberlakukan pelarangan kepada Muslim Uighur di Xinjiang setiap Ramadan.

Menurut juru bicara muslim Uighur di pengasingan, Kongres Uighur Dunia, petugas pemerintah membujuk Muslim Xinjiang untuk tidak berpuasa dengan memberikan makanan gratis setiap senin. Mereka juga memeriksa setiap rumah, apakah warga sedang berpuasa atau tidak.

Dikhawatirkan, tindakan China ini akan semakin mengobarkan separatisme di wilayah tersebut.

muslimdaily.net