Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Erdogan : Sampai Kapan Dunia Diam Atas Terorisme Negara ini?

ANKARA - Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menuding negara zionis Israel telah melakukan "terorisme negara" terhadap warga Palestina dengan melakukan serangan udara atas Jalur Gaza.

Erdogan mengatakan normalisasi hubungan antara Israel dan Turki saat ini belum dimungkinkan, lapor AFP.

"Israel terus melakukan terorisme negara di kawasan itu. Tak seorang pun kecuali kita, memberitahunya supaya berhenti," kata Erdogan kepada para anggota partainya yang berkuasa di parlemen, dengan menuduh Israel melakukan pembunuhan massal atas warga Palestina, Selasa (15/7/2014).

 "Sampai kapan dunia tetap diam atas terorisme negara ini?" lanjutnya.

Para pendukung Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) sering memotong pidatonya dengan teriakan seperti: "Israel Pembunuh!"

Erdogan juga mengecam anggota parlemen Israel Ayelet Shaked dari partai Rumah Yahudi yang beraliran sangat kanan. Shaked memasang pernyataan yang kontroversial di media sosial yang menyarankan warga Palestina harus mati.

"Apa beda antara mentalitas ini dan apa yang dilakukan Hitler?" kata Erdogan.

Komentarnya itu muncul setelah sepekan kekerasan yang mematikan di Jalur Gaza selama bertahun-tahun. Jumlah korban meninggal yang dilaporkan menjadi 200 orang akibat serangan yang dikutuk masayarakat internasional.

Israel Selasa menerima rencana gencatan senjata yang diusulkan Mesir walaupun Hamas yang memerintah Jalur Gaza menolaknya.

Erdogan menyambut baik usul gencatan senjata itu "sangat positif" dan "berharga". Dia berharap hal itu dijamin.

"Tetapi tampaknya darah dari anak-anak Palestina yang tak berdosa dieksploitasi sekali lagi dalam politik kotor Timur Tengah," tambah dia.

(SI Online)