Komandan ISIS mengaku mendapatkan dana melalui AS?
ISLAMABAD - Pengakuan mengejutkan diungkapkan oleh Yousaf Al Salafi – yang disebut-sebut sebagai komandan kelompok “Daulah Islam”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, di Pakistan. Dalam proses penyelidikan terhadap dirinya, dia mengaku telah menerima dana melalui Amerika Serikat.
Lembaga penegak hukum Pakistan pada Kamis (22/1/2015) mengklaim bahwa mereka menangkap Al Salafi, bersama dengan dua rekannya, dalam serangan bersama di Lahore. Namun, sumber mengungkapkan bahwa Al Salafi sebenarnya ditangkap pada bulan Desember tahun lalu dan itu baru diungkapkan pada tanggal 22 Januari.
“Selama penyelidikan, Yousaf Al Salafi mengungkapkan bahwa dia memperoleh pendanaan – yang dikirimkan melalui Amerika – untuk menjalankan organisasi [IS] di Pakistan dan merekrut para pemuda untuk berperang di Suriah,” sumber yang mengetahui penyelidikan itu mengungkapkan kepada Daily Express dengan syarat anonimitas, sebagaimana dilansir Express Tribune.
PBB Tak Sanggup Renovasi Rumah Warga Gaza
Lembaga Bantuan PBB untuk Palestina dilaporkan telah menyatakan bahwa pihaknya tak mampu biayai perbaikan rumah penduduk Gaza. Ribuan rumah yang rusak akibat perang dengan Israel tahun lalu gagal direnovasi karena donatur gagal menepati janji.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pihaknya baru menerima sekira 135 juta USD. Sedangkan jumlah dana yang diperlukan lebih dari 700 juta USD, guna membantu membangun kembali rumah bagi 96 ribu pengungsi Palestina.
Rumah warga Gaza banyak yang rusak bahkan hancur sama sekali, saat perang di Gaza tahun 2014 terjadi.
Menurut UNRWA, jumlah yang diterima sangat sedikit dibanding janji yang diberikan oleh para donatur untuk Gaza sebesar US$5,4 miliar.
Takut diblokir Turki, Facebook tutup akun penghina Nabi
TURKI – Supaya tidak diblokir di seluruh Turki, Facebook akhirnya menutup akses pengguna Turki ke sejumlah halaman yang berisi konten yang dianggap menghina Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam.
Hal itu disampaikan oleh karyawan perusahaan Facebook yang mengetahui langsung tentang masalah tersebut dan laporan oleh penyiar negara TRT, sebagaimana dilansir NY Times pada Selasa (27/1/2015).
Perusahaan itu bertindak demikian dalam rangka mematuhi perintah dari pengadilan Turki, kata karyawan tersebut pada Senin (26/1), berbicara dengan syarat anonim karena Facebook tidak memberikan kewenangan pada karyawannya untuk berbicara secara terbuka. Perintah pengadilan Turki dikeluarkan pada Ahad (25/1) malam atas permintaan jaksa lokal di Ankara.
Adzan Ditengah Penyambutan Obama, Raja Saudi Salman Hentikan Protokelar dan Pamit Sholat
ARAB SAUDI - Presiden AS Barack Obama memimpin sebuah delegasi legislator, pejabat senior dan dua mantan menteri luar negeri AS ke Arab Saudi, hari Selasa (27/1), untuk menyampaikan penghormatan dan belasungkawa kepada keluarga kerajaan, menyusul wafatnya Raja Abdullah.
Kedatangan Presiden America Barack Obama dan ibu negara Michelle Obama serta rombongan disambut raja baru Saudi, Salman bin Abdul-Aziz Al Saud setibanya di bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Arab Saudi.
Ditengah seremonial penyambutan kenegaraan ini, ada kejadian yang sangat menarik. Ketika Adzan Ashar berkumandang Raja menghentikan protokoler penyambutan dan meminta izin pada tamu (Obama) untuk menunaikan shalat terlebih dahulu. Kejadian tersebut disaksikan jutaan rakyat melalui siaran televisi secara langsung. Obama sempet bengong ditinggal tuan rumah.
Peristiwa tersebut memunculkan komentar positif dengan perasaan bangga dan hormat karena menempatkan shalat dalam prioritasnya.
Mengenal Raja Saudi Yang Baru Salman Abdulaziz Al Saud
SAUDI ARABIA - Pasca mangkatnya Raja Abdullah pada 23 Januari 2015, kekuasaan Saudi dipegang oleh Salman bin Abdulaziz Al Saud. Salman, adalah Raja Arab Saudi ketujuh sekaligus menjabat sebagai ‘Penjaga Dua Kota Suci’.
Salman bin Abdul Aziz menikah sebanyak tiga kali. Istri pertama, Sulthanah binti Turki al-Sudairi meninggal 2011di usia 71 tahun. Dari pernikahan ini, Salman dikaruniai 5 orang putra dan satu orang putri: Pangeran Fahd, Pangeran Ahmed, Pangeran Sultan, Pangeran Abdul Aziz, Pangeran Faisal, dan Putri Hussa.
Anaknya dari pernikahan keduanya dengan Sarah binti Faisal al-Subai’ai adalah Pangeran Saud. Anak-anaknya dari pernikahan ketiganya dengan Fahdah binti Falah bin Sultan al-Hithalayn adalah Pangeran Muhammad, Pangeran Turki, Pangeran Khalid, Pangeran Nayif, Pangeran Bandar, dan Pangeran Rakan.
Netizens Arab Serukan Boikot Produk Asal Prancis
RIYADH – Saat muslim di seluruh dunia marah terhadap penerbitan kartun yang digambarkan sebagai nabi oleh Charlie Hebdo, seruan untuk memboikot produk Prancis telah berkembang di kalangan pemuda Arab. Mereka menyatakan boikot produk Prancis sebagai cara untuk membalas tindakan Charlie Hebdo.
“Perlu untuk memboikot produk-produk makanan dan parfum Prancis, dan menghantam ekonomi Prancis karena mereka mengabaikan perasaan umat Islam dengan menerbitkan kartun yang menghujat,” pesan yang diposting oleh seorang pengguna situs jejaring sosial seperti dikutip Arab News, demikian lansir onislam.net, Rabu 21 Januari.
“Ini adalah solusi terbaik untuk membela Islam dan Nabi kita Muhammad (saw),” tambahnya.