Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Lansia Kekurangan Vitamin D Berisiko Menderita Demensia

Orang berusia lanjut yang tidak mendapatkan cukup vitamin D lebih mungkin menderita demensia dan penyakit Alzheimer, demikian menurut hasil studi di jurnal Neurologi, American Academy of Neurology, Rabu (6/8/2014).

Studi itu meneliti 1.658 orang dewasa berusia 65 tahun atau lebih yang awalnya bisa berjalan tanpa bantuan dan terbebas dari demensia, penyakit jantung, dan stroke.

Setelah rata-rata enam tahun, 171 peserta terserang demensia dan 102 orang lagi terserang penyakit Alzheimer.

Studi itu mendapati orang yang memiliki kadar vitamin D rendah memiliki risiko 53 persen lebih tinggi mengalami demensia dan mereka yang sangat kekurangan vitamin D memiliki 125 persen peningkatan risiko dibandingkan dengan peserta dengan tingkat vitamin D normal.

Hasil serupa tercatat untuk penyakit Alzheimer. Kelompok dengan kekurangan vitamin D sedang (69 persen) lebih mungkin mengalami jenis demensia ini. Risiko naik tajam jadi 122 persen pada mereka yang kekurangan vitamin D parah.

Hasil tersebut tetap sama setelah para peneliti menyesuaikan dengan faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko demensia, seperti pendidikan, merokok, dan konsumsi alkohol.

“Kami berharap menemukan kaitan antara kadar vitamin D rendah dan risiko demensia dan penyakit Alzheimer, tapi hasilnya mengejutkan,” kata penulis studi tersebut, David Llewllyn, dari University of Exeter di Inggris.

“Kami benar-benar menemukan hubungan itu dua kali lebih kuat dari yang kami perkirakan,” katanya seperti dilansir kantor berita Xinhua dan Antara.

Llewellyn mengatakan, pengujian klinik sekarang perlu dilakukan untuk memastikan apakah mengkonsumsi makanan seperti minyak ikan atau suplemen vitamin D dapat menunda atau bahkan mencegah munculnya penyakit Alzheimer dan demensia.

Demensia adalah salah satu tantangan terbesar pada masa kini, dengan 44 juta kasus di seluruh dunia. Angka itu diperkirakan menjadi tiga kali lipat pada 2050 akibat penuaan populasi.

Satu miliar orang di seluruh dunia diperkirakan memiliki kadar vitamin D rendah. Akibatnya banyak orang lanjut usia bisa memiliki kesehatan lebih buruk.

Vitamin D diperoleh dari tiga sumber utama: paparan sinar matahari, makanan (seperti minyak) ikan, dan suplemen.

Kulit orang yang berusia lanjut bisa kurang efisien untuk mengubah sinar matahari menjadi vitamin D, sehingga mereka lebih mungkin kekurangan vitamin itu dan tergantung pada sumber lain, kata para peneliti.

Hidayatullah.com