Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Mengapa Harus Minum Kopi?

Ketika berbicara anti oksidan Antioksidan, termasuk vitamin C, vitamin E, betakaroten, dan selenium, biasanya kita identik dengan buah buahan atau sayur-sayuran dan biasa kita konsumsi sebagai suplemen nutrisi harian.

Tapi hanya segelintir orang yang menyadari bahwa kafein merupakan antioksidan yang lebih kuat daripada vitamin C dan memiliki kekuatan yang setara dengan antioksidan biologi alami, yakni glutation.

Apakah manfaat yang diharapkan orang ketika mereka menambahkan antioksidan ke dalam menu makan harian? Tujuannya tidak lain adalah untuk menunda proses penuaan. Radikal bebas merupakan atom atau sekelompok atom yang tidak stabil yang mengawali serangkaian reaksi oksidasi. Kerusakan kumulatif di tingkat sel yang disebabkan oleh proses ini dipercaya sebagai salah satu faktor penyebab penuaan.

Baca Selengkapnya....

Antara Australia dan Seulawah

Oleh: Akbar Muzakki

Pernyataan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott yang baru-baru ini menyinggung bantuan sebesar A$ 1 miliar untuk korban musibah tsunami Aceh 2004 silam, menuai protes dan kecaman.

Dalam sepekan ini, rakyat Aceh bahkan menantang Perdana Menteri Tony Abbot yang dinilai menyinggung perasaan warga Aceh.

Seperti diketahui, dana bantuan bencana tsunami Aceh diungkit-ungkit pemerintah Aceh terkait terpidana mati kasus penyelundupan narkotika asal Australia Andrew Chan (kanan) dan Myuran Sukumaran yang juga dikenal anggota mafia ‘Bali Nine’.

Baca Selengkapnya....

Tantangan Penerapan Syariah di Indonesia

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” 
(Qs. al-Baqarah : 208 )

Dalam ayat di atas, Allah memerintahkan kita sebagai umat Islam untuk masuk di dalam ajaran Islam secara sempurna, menegakkan syariat Islam di dalam seluruh lini kehidupan kita, mengislamisasikan seluruh aktivitas kita sehari-hari. Oleh karenanya, Allah melarang kita untuk mengikuti langkah-langkah syaitan, yang terus menerus tiada henti-hentinya menghalangi manusia dari jalan Allah, menggembosi semangat penerapan syariah di dalam kehidupan bernegara, menggagalkan seluruh usaha penegakan syariah di dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Selengkapnya....

Ketika Umar Bin Khattab Menangis

oleh: Aan Chandra Thalib

SIAPA yang tak mengenal Umar Ibnul Khattab radhiallahu anhu. Sosok yang memiliki tubuh kekar, watak yang keras dan berdisiplin yang tinggi serta tak kenal gentar. Namun di balik sifat tegasnya tersebut beliau memiliki hati yang lembut.

Suatu hari beliau masuk menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam- di dalam rumahnya, sebuah ruangan yang lebih layak disebut bilik kecil di sisi Masjid Nabawi. Di dalam bilik sederhana itu, beliau mendapati Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam- sedang tidur di atas tikar kasar hingga gurat-gurat tikar itu membekas di badan beliau.

Baca Selengkapnya....

Semua Hari Adalah Hari Ibu!

Oleh: Joddy Oki Ibrahim

BERKATA seseorang kepada Abdullah bin Umar, putra Umar bin Khaththab, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah sudah lunas hutang budi ku pada kebaikan-kebaikan ibuku?”

Ibnu Umar menjawab, “Belum, walau sekedar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu,” ujarnya.
Bayangkan, betapa besar dan beratnya perjuangan seorang ibu kepada kita semua. Dan betapa tidak kuasanya kita membalas semua kebaikan-kebaikannya.

Mari sejenak berkaca pada kisah Ibunda Hajar (istri Nabi Ibrahim a.s). Seorang bayi mungil bernama Ismail meraung dalam tangisnya karena dahaga yang teramat sangat. Saat itu air susunya telah habis, sementara terpaan panas dan badai padang pasir cadas menyergap mereka berdua diiringi deru angin dan debu yang menerpa mereka.

Baca Selengkapnya...

Anak Perlu Belajar Mandiri

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim

SECARA alamiah, anak sebenarnya cenderung untuk belajar memiliki kemandirian. Ia berusaha menyuapi diri sendiri, meniru kita memasak, pakai sepatu atau pakai baju sendiri, meskipun masih terbalik. Ini semua merupakan kecenderungan awal yang apabila memperoleh kesempatan dari orangtua menjadikan anak memiliki kemandirian, secara luas maupun terbatas. Lebih-lebih jika orangtua memberi dukungan kepada anak untuk melakukan berbagai hal, termasuk yang masih relatif sulit, secara mandiri.

Tetapi kerap terjadi, orangtua tidak tega melihat anak mengalami kesulitan, sehingga alih-alih sayang anak justru merebut kesempatan anak untuk belajar. Tak jarang orangtua melakukan itu bukan karena sayang, tapi karena tidak sabar atau bahkan gengsi. Menyuapi anak makan misalnya, kadang karena sayang. Tapi tak dapat dipungkiri kerap orangtua menyuapi anak di saat anak sedang ingin belajar menyuapi diri sendiri karena orangtua tidak sabar, menganggap anak kelamaan, atau hanya karena tidak ingin lantainya kotor.

Baca Sekengkapnya...