Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Lembaga Zakat Swasta Berdayakan Peternak

JAKARTA - Program kurban lembaga zakat dan filantropi Islam dinilai dapat memberikan dampak positif bagi keberlangsungan industri ternak. 

Hingga kini, lembaga zakat dan filantropi Islam konsisten menyinergikan pengembangan program kurban pemberdayaan dengan peternak lokal. 

Karenanya, lembaga zakat swasta dinilai telah berjasa menyumbangkan modal besar bagi pemberdayaan peternak di daerah.

Direktur Eksekutif Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa (DD) Yuli Pujihardi mengatakan, saat produksi hewan ternak lokal melemah, lembaga zakat telah memberi sumbangsih besar untuk menggairahkan kembali para peternak hewan kurban di berbagai daerah. 

Lembaga zakat, seperti DD, memiliki program bantuan dana bagi peternak di daerah. Program pemberdayaan peternak ini digulirkan beberapa bulan sebelum Hari Raya Idul Adha untuk mengantisipasi besarnya permintaan hewan ternak. 

Bantuan dana yang besar dikucurkan bagi peternak lokal untuk program penggemukan sapi dan kambing. Nantinya, kedua hewan hasil penggemukan ini dibeli kembali untuk program kurban.

DD mengucurkan dana ke peternak untuk penggemukan hewan sebagai aset. Keuntungan pun akan kembali saat hewan dibeli oleh DD. 

Di sinilah, menurut Yuli, ekonomi peternak hidup dari sinergisitas program pemberdayaan dari lembaga zakat. “Modal mereka berputar dan ekonomi mereka tetap hidup,” katanya, Senin (23/9).

Untuk memudahkan masyarakat berkurban, DD melakukan terobosan baru, yakni dengan program cicilan kurban. Masyarakat bisa mencicil Rp 300-Rp 400 ribu setiap bulan melalui beberapa bank yang telah bekerja sama. 

Yuli mengungkapkan, program cicilan kurban ini terinspirasi dari kisah Bu Yati, pemulung yang setiap hari mengumpulkan Rp 2.000-Rp 3.000 agar bisa berkurban.

Dengan adanya program pemberdayaan peternak dan diselaraskan dengan cicilan kurban ini, DD menargetkan 30 ribu hewan kurban dapat disebar ke seluruh Indonesia pada 2013. 

Angka ini jauh lebih besar dibanding tahun lalu yang hanya 24 ribu hewan kurban. Program kurban DD tahun ini disebut Total Kurban. 

Maksudnya, berkurban total untuk masyarakat Indonesia. Salah satu ikon Total Kurban adalah mantan presiden RI BJ Habibie.

Program pemberdayaan hewan kurban juga dilakukan Lembaga Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu). Direktur Lazismu Hari Eko Purwanto mengatakan, Lazismu telah melakukan program pemberdayaan peternak bekerja sama dengan Pusat Qurban. Tujuannya, untuk menyediakan hewan kurban bagi masyarakat.

Ada dua jenis pemberdayaan yang dilakukan Lazismu kepada para peternak. Pertama, pemberdayaan peternak di kelompok ternak yang dikelola oleh lembaga Pusat Qurban. 

Kedua, pemberdayaan peternak perorangan, khususnya bagi masyarakat tidak mampu dengan sistem paron. “Sistem pemeliharaan secara paron membuat sapi cepat gemuk dan harganya cepat melonjak,” kata Hari.

Sistem paron itu, ia menjelaskan, masyarakat yang tidak memiliki kandang diberikan bantuan indukan sebanyak lima ekor, satu jantan dan empat betina. 

Lazismu mengucurkan bantuan dana Rp 10-Rp 20 juta per kelompok dengan skema bergulir. Mereka membiakkan hewan tersebut, kemudian hasil anaknya dibagi dua. Separuh ditaruh di peternakan yang dikelola Pusat Qurban, separuh lagi dipelihara sendiri oleh peternak.

Lazismu juga telah meluncurkan program kurban Pak Kumis, kurban untuk kawasan padat kumuh dan kantong kemiskinan. Program ini sudah berjalan lebih dari empat tahun lamanya. 

Saat ini, akan lebih menyasar kalangan kumuh dan miskin. “Kita akan lebih blusukan menyebarkan distribusi daging kurban,” ujar Direktur Utama Lazismu Khoirul Muttaqin.

Program kurban Pak Kumis ini lebih menekankan kriteria penyaluran hewan kurban kepada kaum akar rumput. Pertimbangannya, untuk memastikan hewan kurban yang ada, tidak hanya menumpuk dan terkosentrasi di wilayah tertentu atau kota-kota besar. Dengan demikian, hewan kurban akan terdistribusi secara adil dan merata.

Republika.co.id