Di Arafah, Ribuan Jamaah Indonesia Bermunajat dan Berdzikir
Arafah - Siang ini, Senin (14/10/2013) telah berkumpul jutaan jamaah haji di padang Arafah. Begitupun Jamaah haji asal Indonesia yang berjumlah 168.000.
Sejak pagi tanggal Ahad, (13/10/2013 atau 8 DzulHijjah) jamaah haji Indonesia telah bergerak menuju padang Arafah.
“Sistem pengangkutan jamaah Haji ke Arafah sudah rapi dengan memakai sistem Qur’ah, “ demikain ujar Munir Petugas Haji Indonesia asal Lombok.
Sistem Qur’ah adalah sistem pegangkutan jamaah Haji yang dilakukan dengan mengundi waktu untuk setiap maktab.
Jadi setiap maktab akan memiliki waktu keberangkatan ke padang Arafah mulai pagi hari tanggal 8 Zul Hijjah sampai malam harinya.
Menurut Munir, kondisi padang Arafah siang ini pun tidak terlalu panas, cuaca masih normal dan mendukung.
“Alhamdulillah beberapa hari lalu, padang Arafah telah diguyur hujan, jadi cuacanya sekarang menunjang untuk jamaah,” ucap pria yang telah lama bermukim di kota Makkah yang juga berprofesi sebagai pelayan haji dan umrah ini.
Menurutnya jamaah yang telah datang semalam hingga pagi hari ini belum ada agenda khusus. Sambil menunggu waktu siang hari.
“Belum ada kegiatan khusus. Jamaah berada di tenda masing-masing dengan kegiatan bermacam-macam, ada yang mendengar tausyiah dari pimpinan rombongan, ngaji, dan berzikir.”
Hari hari ini, mereka akan melakukan proses puncak haji, wukuf di Arafah.
Rencananya, khutbah Arafah disampaikan oleh KH Makruf Amin, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus naib Amirul Haj.
Dalam salinan rencana khutbahnya, KH Makruf Amin akan menyampaikan beberapa hal penting kepada jamaah haji.
Menurut Munir, jutaan jamaah haji dari seluruh penjuru dunia akan berada di padang Arafah. Dari Padang Arafah, jamaah akan bergerak menuju Muzdalifah sebelum matahari terbenam.
Tujuannya, mengambil batu untuk melempar jumrah. Dari Muzdalifah, jemaah haji kemudian akan menuju Mina pada Sabtu malam. Di Mina, jemaah akan tinggal selama tiga hari.
Hidayatullah.com