Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Atasi Stres? Begini Caranya dalam Al-Qur’an

Setiap manusia pasti pernah mengalami berada dalam situasi yang membingungkan. Dan hal itu sangat berkaitan dengan suatu masalah yang tengah ditimpanya. Hingga tak jarang, orang akan stress karenanya. Namun, jangan khawatir. Jika hal tersebut datang menimpa Anda, maka ikutilah apa yang ditunjukkan dalam al-Qur’an.

Al-Quran lebih memfokuskan terutama kepada dua hal utama di mana al-Quran sebagai syifa’ (penawar).

1. Sabar

Jika stres menghadapi masalah yang sukar diputuskan “salah atau benarnya sesuatu”, maka al-Quran memberi petunjuk “Fa shabrun jamil” (Maka bersabar itu lebih indah). Dan hanya kepada Allah tempat memohon pertolongan. (QS. Yusuf 18).

Ucapan itu disampaikan Nabi Ya’kub, ketika anak-anaknya datang membawa kemeja yang berlumuran darah kepunyaan Yusuf, sebagai bukti bahwa ia telah diterkam binatang buas. Daripada stres, karena darahnya meragukan, Nabi Ya’kub berkata “Sabar itu lebih indah.” Demikian Siti Maryam, ketika dituduh melacur karena melahirkan anak (Isa) tanpa ayah, juga sabar, untuk mengobati stres yang berkepanjangan. Bahkan Aisyah, isteri Rasul, ketika digosipkan, juga menjadikan sabar sebagai pengobatan dalam stres.

2. Zikrullah

Mengingat Allah (Zikrullah) termasuk dapat mengatasi stres. Dengan mengingat dan mengembalikan segalanya dari dan untuk Allah, maka stres akan dapat diatasi. Sesuai al-Quran, “Tathmainn al-qulub” (Mengingat Allah, hati akan tenang) ( QS. Al-Raad 28 ).

Menurut ulama tafsir, yang masuk zikrullah, adalah melakukan shalat, membaca al-Quran dan langsung menyebut laailaaha illallah sebanyak-banyaknya.

Diperkuat al-Quran dengan ayat, “Dan carilah pertolongan, dengan berlaku sabar dan mengerjakan shalat,” (QS.2: 45).

Menurut Huzaifah, bila nabi bersedih atau menghadapi masalah, beliau langsung melakukan shalat, sekalipun sedang dalam perjalanan. Memperbanyak zikrullah berupa shalat sunat, membaca al-Quran, istigfar, atau membaca laailaaha ilaallah.

Istigfar yang sering dibaca Rasul “Allahumma anta Rabbi. Laailaaha illaa anta. Khalaqtani waana abduka. Wa ana ala ahdika. Wa wa’dika mastata’tu. Audzu bika, min syarri ma shana’tu. Abuu laka bini’ mati alayya. Waabuu bidzanbi. Fagfirli. fainnahu la yagfir al- dzunuba illa Anta,” (Al-Azkar: 347).

Di samping kedua hal tersebut, juga yang dapat mengatasi stres, adalah akidah dengan meyakini kebenaran ayat al-Quran yang berbunyi “Inna ma’al usri yusra” (Sesungguhnya setelah kesulitan, ada kemudahan. Setelah kesulitan, ada kemudahan) (QS. 94: 5-6 ).

Menurut ulama tafsir, karena kata kesulitan (Al-usri ), menggunakan “al ” dan kemudahan (Yusra) tidak menggunakan “al “ , itu artinya kesulitan itu cuma satu macam, tapi ada beberapa solusi kemudahan. Berarti dua alternative kemudahan dalam satu kesulitan. Ada dua. Misalnya berkonsultasi dengan dokter mencari pengobatan lahir dan batin ialah menggunakan petunjuk al-Quiran sebagai syifa’.

Alhasil, dari uraian singkat di atas, dipahami mengatasi stres sesuai al-Quran disamping mencari solusi berupa pengobatan lahir, juga diperlukan pengobatan batin, yaitu meyakini kesempurnaan Tuhan, dan meyakini kekurangan manusia, serta kaifiatnya, banyak bersabar, shalat, istigfar dan zikir.

Praktek Rasul SAW dalam mencari penyegaran dan menghilangkan stres, di antaranya dianjurkan kepada umatnya berpuasa dan bercampur isteri dua kali seminggu.

http://www.islampos.com/