Copyright © www.aldakwah.org 2023. All Rights Reserved.

Get Adobe Flash player
Anda dapat membaca Artikel serta kajian yang disediakan oleh kami
Anda dapat mengetahui berita islam terkini baik berita lokal maupun Internasional
Anda dapat mengakses murottal Al-Quran beserta terjemahannya ke berbagai bahasa
Anda dapat mengakses kajian audio yang kami terbitkan
Anda dapat berinfaq serta besedekah melalui perantara kami
Anda dapat memesan produk kami secara online

Pemerintah Diminta Larang Pameran Produk Tembakau

Sejumlah profesional kesehatan masyarakat serta pemimpin berbagai negara menyerukan agar Pemerintah Indonesia melarang dan menghentikan pameran perdagangan internasional untuk produk tembakau dan aksesoris merokok.

“Dunia akan menertawakan kita jika Inter-Tabac itu dilaksanakan di Bali. Sebagian besar negara di dunia menolak. Jika kita yang telah memiliki Perda anti-rokok, lokasinya dipakai acara itu, apa kata dunia,” kata Pengurus Jaringan Pengendalian Tembakau Bali Titik Suhariyati di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (24/1/2014).

Ia mengatakan, sejumlah perwakilan dari Indonesia, Kamboja, India, Myanmar, Nepal, Timor Leste, Amerika Serikat, dan Vietnam, mengharapkan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bali melarang perusahaan berbasis di Jerman, yaitu Inter-Tabac (The International Trade Fair for Tobacco Products and Smoking Accessories), yang ingin mempromosikan perdagangan tembakau di Indonesia dan Asia melalui Inter-Tabac Asia yang rencananya diselenggarakan pada 27-28 Februari 2014.

Profesional Kesehatan Masyarakat dari Universitas Udayana Denpasar dr Putu Ayu Swandewi Astuti bersama Made Kerta Duana menyatakan, organisasi kesehatan dunia (WHO) menjelaskan setiap tahunnya tembakau menyebabkan enam juta kematian di seluruh dunia. Kebanyakan dari mereka berasal dari negara berpenghasilan rendah dan menengah.

“Di Indonesia 200.000 orang tiap tahunnya meninggal dunia akibat tembakau. Inter-Tabac Asia menargetkan masyarakat Indonesia sebagai pelanggan yang mereka sukai,” katanya.

Made Kerta Duana menambahkan, saat ini banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, mengalami peningkatan besar pada penyakit tidak menular, seperti kanker, penyakit jantung, dan pernapasan. Semua itu terhubung dengan penggunaan tembakau.

“Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan 67,4 persen pria dan 4,5 persen wanita Indonesia saat ini menggunakan tembakau, yang menempatkan mereka pada populasi dengan tingkat merokok tertinggi di dunia,” ujarnya, dilansir Antara.

Dikatakannya, Jaringan Pengendalian Tembakau dari berbagai negara menegaskan bahwa dilarangnya Inter-Tabac yang berbasis di Jerman untuk mempromosikan produk tembakau di Indonesia demi melindungi dan menjaga kesehatan, kesejahteraan, dan kehidupan semua penduduk Indonesia.

“Tindakan satu organisasi yang berpotensi merugikan bangsa dan negara harus kita larang melaksanakan kegiatannya,” katanya.

Hidayatullah.com