70 Gugur Korban dari Penembakan Shalat Subuh Oleh Militer Mesir
MESIR – Senin (08/07/13) jumlah korban pembantaian Al-Sajidin semakin bertambah menjadi 70 orang yang gugur, sebagaimana yang ditegaskan oleh Sekjen Asosiasi Medis.
Sementara itu, para saksi mengatakan, 200 orang dari pengunjuk rasa, yang mendustakan cerita aparat, ditangkap. Dr Jamal Abdussalam, Sekjen Asosiasi Medis, mengatakan bahwa pembantaian yang dilakukan oleh Garda Republik. Dan tidak ada Negara satu pun yang melakukan kejahatan seperti ini kecuali entitas zionis.
Di lain pihak, saksi juga berkata, “Para jama’ah shalat subuh saat shalat dikejutkan dengan kedatangan 6 tank lapis baja untuk menembakkan gas air mata. Kemudian turun lah tentara yang mengenakan pakaian sipil menembakkan peluru ke arah jama’ah Shalat” tuturnya.
Kelompok Ikhwanul Muslimin pada hari Senin (8/7/2013) mengatakan bahwa 35 pendukung Mursi tewas saat fajar ketika pasukan keamanan Mesir menembaki mereka saat mereka shalat.
Berbicara kepada Al jazeera, Gehad Haddad, seorang juru bicara Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa sekitar pukul 3:30 pagi, pasukan tentara dan polisi mulai menembaki para demonstran di yang duduk di depan markas Garda Republik di Kairo.
Kementrian kesehatan Mesir mengatakan jumlah korban tewas mencapai 42 orang sementara korban luka mencapai 300 orang.
Kantor berita Al Jazeera mengutip perkataan seorang dokter melaporkan diantara mereka yang tewas termasuk wanita dan anak-anak serta kebanyakan korban menderita luka tembak di kepala.
(voa-islam.com)